Rabu, 11 November 2020

Rumah Kosong Bag. 1

 


    Peristiwa ini terjadi awal tahun 2000, saat aku menyewa sebuah rumah tua di sebelah rumahku kini. Rumah tua itu agak jauh dari tetangga. Depan rumah, di seberang jalan raya adalah sebuah sekolah, sebelah kanan rumah kosong, belakangnya juga rumah kosong yang dipakai sebagai kandang kambing, sementara sebelah kiri kebun rimbun tak terawat. 

    Tidak seperti layaknya orang Jawa, bila pindah rumah mengadakan selamatan, waktu itu aku tidak melakukan selamatan karena rumah itu ada penghuninya. Aku cuma ngekost di bagian depan sebab kami berencana membangun rumah di desaku. 

    Awal tinggal di rumah itu, aku tidak tahu kalau si penghuni ternyata kalau malam jarang tidur di rumah tersebut. Dia lebih banyak begadang dan berjudi di tempat lain sehingga rumah selalu kosong. Pantas saja rumah kelihatan sintrum, istilah Jawa untuk tempat yang tampak angker. Tidak hanya malam hari, siang hari pun suasananya tidak jauh berbeda. Apalagi di dekat situ ada pemakaman yang terkenal wingit, kuburan Mondoroko. Menurut cerita, banyak orang yang dibelokkan ke area makam. 

    Anehnya, setiap hari banyak motor mogok atau kempis bannya di area tempat tinggal baruku. Bayangkan, sehari ada empat sampai delapan sepeda motor yang dituntun melewati depan kostku. Janggalnya lagi, tidak hanya motor lama yang macet tiba-tiba, tetapi juga motor baru yang rasanya mustahil mengalami kerusakan. 

    Pernah suatu malam, aku dan suami sedang mengobrol sambil rebahan. Tiba-tiba terdengar orang mengucapkan “kulo nuwun” dengan suara cukup keras. Suamiku langsung beranjak dari tempat tidur untuk membukakan pintu. Tetapi heran, tidak ada seorang pun di teras rumah. 

    Pekerjaan suami yang tidak terikat jam kerja membuatku sering tinggal di rumah sendiri, baik karena pulang larut atau pergi ke luar kota. Jadilah aku sendirian di rumah ditemani sulungku. Kadang ada suara-suara di rumah bagian belakang. Aku kebetulan menempati bagian depan yang notabene bangunan baru atau bangunan tambahan. 

    “Ah, itu cuma suara tikus.” Begitu kata si pemilik rumah setiap kali aku ceritakan tentang suara yang kudengar. 

    Suatu malam, aku tinggal berdua dengan si sulung ketika suami bekerja di luar kota. Saat itu aku hendak ke kamar kecil dan mengambil air wudu, tapi aku ragu. Malam sudah larut, si sulung sudah tertidur nyenyak. Aku belum salat isya karena sangat beresiko meninggalkan sulungku yang mengalami gangguan hiperaktifitas untuk salat. 

    Kembali terdengar suara-suara di belakang. Aku takut ke kamar kecil sendiri. Untuk mencapai kamar kecil yang di dalam rumah, aku harus melewati rumah utama dengan tiga kamar berjajar yang disebut sentong. Setelah itu melewati lorong gelap, yang bersebelahan dengan kamar kosong yang tampak menyeramkan. Namun aku harus salat isya. Bagaimana mungkin aku tidak menjalankan salat hanya karena takut hantu? 

    Kubaca ayat Kursi tiga kali, lalu bersalawat, berangkatlah aku ke kamar kecil dengan berjalan lurus tanpa tengak tengok. Setelah kencing dan berwudu, aku cepat-cepat kembali ke ruang depan untuk salat isya. Namun entah kenapa setelah salat, aku sulit memejamkan mata. Sejurus kemudian terdengar suara orang mandi di rumah sebelah. Syukurlah, ada teman di rumah sebelah, dan aku pun bisa tidur dengan tenang. 

    Beberapa hari kemudian aku baru sadar, rumah sebelah kosong. Lalu, siapa yang mandi tengah malam itu?

Nganjuk, 11-11-2020

Edisi cerita horor. To be continued, ya...



Kolaborasi cerita misteri :

https://dee-arnetta.blogspot.com/2020/11/jangan-bermain-denganku.html?m=1

https://dee-arnetta.blogspot.com/2020/11/mengapa-harus-aku.html?m=1

https://omahria.blogspot.com/2020/11/tabir-nuraini.html

https://biruisbluish.blogspot.com/2020/11/sampaikan-salam-sayangku-i.html

https://iimhappypills.blogspot.com/2020/11/misteri-aroma-melati.html

https://ecchan.wordpress.com/2020/11/10/horror-mencoba-eksis/

https://terpakukilaukata.blogspot.com/2020/11/kembar.html?m=1

https://anastasialovich.blogspot.com/2020/11/pathok.html?m=1

https://imelcraftdiary.blogspot.com/2020/11/cerita-horor-anak-kost.html?m=1

https://deliaswitlof.blogspot.com/2020/11/rumah-no-1.html?m=1

https://menjile.blogspot.com/2020/11/gazebo-bambu-tua.html

https://cemplungable.blogspot.com/2020/10/penghuni-yang-tak-diundang.html


13 komentar:

  1. Tolong dilanjutkan. Penasaran! 😊

    BalasHapus
  2. Siapa mbak? Lanjutin dong... 😊

    BalasHapus
  3. saya pernah dengar suara orang mandi jam 12 malam di kos petak di Pekanbaru. saya sampai hitung personil kos yang sedang berada di kasurnya masing-masing dan ternyata ada satu orang yang tidak sedang berada di kasurnya, itu saya yang sedang menghitung. lantas siapa yang mandi?

    BalasHapus
  4. Jadi penasaran kelanjutan ceritanya

    BalasHapus
  5. Terima kasih atas semua apresiasinya, akan dilanjutkan ke bagian berikutnya

    BalasHapus

PAMER

  Ada tulisan dari seorang influencer yang mengajak unsubcribe Atta Halilintar karena dianggap terlalu mengekspos kekayaannya. Hal ini dite...